Saat ini banyak orang menggunakan baja ringan untuk membangun rumah dibandingkan kayu. Hal ini terjadi karena baja ringan lebih menguntungkan dalam beberapa aspek. Namun, atap ringan juga memiliki kekurangannya sendiri.
Jika Anda sedang merencanakan pembangunan menggunakan material yang satu ini, sebaiknya cari tahu dulu apa saja kelebihan serta kekurangannya. Tujuannya agar Anda bisa lebih memahami konstruksi rumah secara lebih mendalam.
Untuk membantu Anda memahami material baja ringan, berikut ini 12 kelebihan dan kekurangan atap baja ringan yang harus Anda perhatikan.
Kelebihan baja ringan
Apabila dibandingkan dengan material lainnya, baja ringan ternyata memiliki keunggulan yang cukup banyak. Diantaranya adalah:
Baja ringan mempunyai sifat yang anti rayap dan anti karat.
Hal ini karena bahan utamanya terbuat dari logam khusus anti kerat, sehingga perawatannya pun jadi lebih mudah.
Lebih murah.
Saat ini kayu sudah semakin langka, sehingga harganya pun terus meningkat dari tahun ke tahun. Sementara baja ringan justru lebih mudah dicari dan harganya lebih murah.
Proses pemasangan lebih mudah.
Dari segi pemasangan, baja ringan pun lebih mudah sehingga bisa mempercepat prosesnya. Selain itu, biaya yang dikeluarkan pun bisa ditekan.
Memiliki sifat yang lentur.
Dari segi kelenturan, baja ringan ternyata jauh lebih lentur dibanding baja konvensional. Hal ini juga membuat banyak ringan mampu menyerap energi dalam jumlah yang lebih besar.
Daya tahan panjang.
Baja ringan juga tak mudah mengalami penyusutan dan tidak mudah lapuk. Akibatnya material ini jauh lebih awet dibandingkan kayu. Terlebih, baja ringan bisa menahan kestabilan dengan baik meskipun memiliki sifat yang lentur.
Ramah lingkungan.
Jika Anda ingin membongkar rangka rumah, sebaiknya jangan langsung membuang baja ringan yang telah digunakan sebab materialnya masih bisa digunakan untuk konstruksi bangunan lagi.
Kelemahan baja ringan
Dibalik kelebihannya, ternyata baja ringan juga memiliki kelemahannya sendiri. Oleh sebab itu, sebelum menggunakannya, Anda perlu mengetahui apa kelemahan tersebut sebagai bahan pertimbangan.
Kurang fleksibel.
Dibanding kayu, baja ringan memang lebih lentur. Namun di sisi lain, kayu lebih fleksibel dan lebih mudah dibentuk sesuai dengan keinginan. Hal inilah yang tidak bisa dimiliki oleh baja ringan. Setidaknya ada beberapa profil rumah yang memang sulit dibentuk menggunakan baja ringan.
Mudah terbawa angin.
Pada proses pemasangannya, baja ringan biasa disambungkan menggunakan baut. Ini adalah salah satu kelemahannya sebab saat ada angin yang kencang, sambungan tersebut lebih rentan untuk lepas dan terbawa angin. Oleh karena itu, jika di daerah rumah Anda kekuatan dan kecepatan anginnya tinggi, sebaiknya hindari penggunaan baja ringan.
Kurang estetik.
Keindahan atau nilai estetika baja ringan terletak pada penutupnya. Jika penutupnya memiliki bobot yang berat makan kerapatan konstruksi akan meningkat. Hal ini dapat membuat bangunan terlihat kurang estetik.
Proses pembuatannya tidak ramah lingkungan.
Baja ringan juga bisa mencemari lingkungan jika dilihat dari segi keberlanjutannya. Apalagi baja ringan berbeda dengan kayu yang memang lebih ramah lingkungan sebab terbuat dari material yang organik.
Berakibat fatal jika salah hitung.
Baja ringan mempunyai struktur jaringan yang mengharuskan Anda harus memperhitungkan segalanya dengan benar dan matang. Sebab jika Anda salah menghitung, bangunan yang Anda buat tidak memenuhi syarat keamanan dan pembangunan harus diulang kembali dari awal.
Itu dia kelebihan serta kelemahan material baja ringan untuk atap rumah atau bangunan. Penting sekali bagi Anda untuk memahami keduanya sebelum memutuskan menggunakan material ini. Ingat juga untuk mempertimbangkan harga yang akan Anda keluarkan, apakah sudah sesuai dengan budget atau justru lebih besar.