Pengembang properti raksasa (tapi mungkin raksasa yang sekarat ya), China Evergrande Group diketahui telah melanjutkan 95 persen proyek dalam negeri mereka pada akhir Maret 2022.
Seperti dikutip dari kantor berita Reuters, pihak Evergrande telah mengumumkan melalui akun WeChat resminya bahwa mereka telah melanjutkan pekerjaan konstruksi di 734 pembangunan di seluruh China sejak 27 Maret lalu.
Bahkan sebanyak 424 proyek atau lebih dari separuh proyeknya mampu dikerjakan dalam tahapan konstruksi yang normal.
“Evergrande akan terus mempertahankan standar konstruksi setiap proyek kami sehingga dapat menghasilkan bangunan yang terjamin secara kualitas dan kuantitas," ujar perwakilan dari Evergrande tersebut.
“Dengan dukungan kuat dari pemerintah provinsi, bisnis Pearl River Delta Evergrande akan mempercepat dimulainya kembali pekerjaan dan produksi," tambahnya.
Namun pihak Evergrande tidak memberikan memberikan angka pasti tentang nilai proyek yang dikerjakan tersebut.
Sebagi informasi, Pearl River Delta merupakan daerah yang ada di provinsi Guangdong, China dan merupakan pusat manufaktur dan perdagangan.
Evergrande sendiri tengah terlilit masalah keuangan sejak tahun lalu dan wajib melunasi utang sebesar 300 miliar Dolar AS atau setara dengan Rp 4.200 triliun.
Kewajiban utang tersebut harus dibayarkan kepada pemegang obligasi, bank, pemasok, dan serta menyediakan properti bagi para pembeli.
Pendiri Evergrande, Hui Ka Yan telah berjanji beberapa kali sejak tahun 2021 bahwa perusahaan akan melanjutkan pekerjaan konstruksi dengan tenaga penuh untuk memastikan penyelesaian berbagai proyek properti mereka.
Hui pernah mengatakan pada bulan Februari lalu bahwa perusahaan berencana untuk menserahterimakan 600.000 unit apartemen pada tahun 2022.